Sabtu, 19 Juni 2010

bad in me,hurt in me

Saya tidak tahu harus menceritakan semua ini darimana. Mungkin bagi saya hal ini adalah hal yang memilukan bagi saya. Ini tentang superhero saya. Tentang orang yang sangat saya kagumi dan saya sayangi. Kemarin, saya sangat tidak menyangka dia akan mengatakan hal yang sangat menyakitkan hati saya.
Saya mengerti perasaan hatinya. Sakit. Mungkin sesakit perasaan hati saya sekarang.
Saya memang bukan mantannya yang seorang Dokter.
Saya bukan Mr.D yang model.
Saya bukan orang rupawan yang mengiriminya sms kemarin.
Saya bukan datang dari keluarga terhormat.
Rendahan, sampah. Itu yang memang pantas untuk saya.
Saya hanya orang biasa yang ingin sekali dicintai dan mencintai dengan tulus tanpa memandang latar belakang saya.
Saya memang hanya anak pembantu. Anak jongos dan babu cina.
Saya memang bukan seseorang yang bisa dibanggakan.

Tapi tiap detik dan tiap menit saya berusaha untuk bisa mencari celah keluar dari itu semua.
Saya tahu handphone saya tidak sebagus handphone blackberry atau iPhone. Tapi coba ingat lagi, handphone itu yang membantunya saat ingin menguhubungi keluarganya atau dosennya saat dia terkena musibah. Saya tidak ingin riya atau dipuji. Saya hanya ingin dihargai.

Kemarin saya merasa sangat rendah. Bahkan rendahan sekali sepertinya.
Kemarin saya sakit. Sakit hati saya. Karena semua yang melakukan itu adalah orang yang sangat saya sayangi sekarang.
Sakit rasanya.