Ini semua bukan cerita tentang aku, kamu, dirinya. Ini semua cerita tentang kita!
Kita diantara deburan debu dan pancaran mentari yang sengat. Dengan berjuta langkah kaki kecil dan dengan berjuta harapan tentang dunia. Seakan semua rasa letih, pegal, kantuk telah kita kesampingkan dan bersatu menjadi suatu asa yang sangat berharga didepan mata. Setidaknya kita menjadi pemenang. Pemenang dalam diri kita sendiri. Yang berani melawan rasa malas dan malu dibandingkan yang lain hanya bisa berharap dan bertahta dengan megahnya disingasana emasnya. Ilmu yang kita dapatkan juga bukan hanya tentang pelajaran. Kita belajar tentang hidup. Kita belajar tentang yang namanya persahabatan. Tak seperti mereka yang hanya menelan mentah-mentah makna dari semua keeksakan yang dijejali oleh dosen universitas. Kita belajar tentang semuanya yang tak kita dapatkan dibangku itu. Hanya dengan bangku jalananlah kita belajar semuanya. Menulis semuanya diatas teriknya mentari dengan debu jalanan yang agak menyesakkan pernafasan. Kita pemenang kawan, kitalah yang belajar sesungguhnya. Bukan hanya menghabiskan uang untuk membayar bangku kuliah saja, tapi kita membayar dengan keringat, tenaga, daya dan upaya untuk pelajaran hidup kita kawan. Setidaknya kita lebih mengerti sedikit tentang hidup. Bukan menjadi orang yang mencintai kediamannya hanya untuk sesuatu yang sangat menjadi kebanggaan bagi dirinya. Tetapi menjadi orang yang mencintai kediamannya dengan sangat tulus dengan keringat dan tenaga. Dengan tangis, tawa, dan kebersamaan. Dan menjadi orang yang bukan hanya berguna dan membanggakan diri sendiri, tetapi juga orang lain.
Untuk yang terbaik: Melati Salamatunnisa, Wilyanti Angelina, Faisal Azhar, Retno Herny Rahayu, Dwi Ardini Pratiwi, Gustim Prima Aditya, Laras Sekar Aristi, Debby Dyah Septiorini, Azaria Desfiani, Qori Purnamasari, Usha Widya, Windy Pujiatmiko, Nuriza Ratno Saputra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar