Senin, 29 April 2013

Rectoverso

Kadang aku ingin menjadi CICAK DI DINDING. Melindungi manusia dari gigitan nyamuk. Dengan tulus selalu terjaga walau manusia sering mengabaikannya. Sama sepertiku, tetap di sini mencintaimu. Walau aku tak pernah kau perhitungkan dalam fikiranmu. Namun, aku tetap di sini, berada ditempatku. Di dinding. Tidak kemana-mana.

Walaupun cintamu juga HANYA ISYARAT. Isyarat yang memberi tanda untukku tetap berada di sini. Isyarat yang sudah membuatku merekah tiap kau panggil namaku. Ketika kau ucapkan kata-kata indah dalam setiap hariku. Tanpa harus kau aku miliki.

Kadang kau juga suka melakukan CURHAT BUAT SAHABAT denganku. Cukup membuatku bahagia jika kau mau membagi separuh pengalaman harimu denganku.

FIRASAT lagi-lagi menahan aku untuk tetap di sini. Mencintaimu. Entah tak pernah ku tahu alasannya. Menunggu rupawanku sadar bahwa cintanya telah hidup di sini. Sudah bercampur dengan darah dan asaku.

Hingga nanti akhirnya MALAIKAT JUGA TAHU siapa yang paling esa mencintaimu. Cintaku layak diuji dan aku yakin aku yang akan jadi juaranya. Tanpa pamrih. Tanpa alasan. Tanpa perkara. Dan yang lebih penting tanpa pilihan.
(inspired by Rectoverso)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar