Senin, 03 Juni 2013

Jengah

Aku jengah. Begah. Tempat mahsyurku kini terusik, tak senyaman dulu. Aku ingin hingar. Bersama ombak yang menggelegar. Di depan gerbang kerjaan Neptunus. Melepaskan segala kepenatan ini. Bising kota ini sudah tidak mampu lagi membunuh jengahku. Malah membuatnya semakin melankoli dalam waktu aku mengarunginya. Menjadi tak berdaya di tengah berbagai nada-nada megah pada setiap sudut kotaku. Aku ingin selangkah lebih maju. Tak mampu lagi ku melewati fase ini. Berat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar