Minggu, 26 Agustus 2012

Kesatria part 1

Engkaulah getar pertama yang meruntuhkan gerbang tak berujungku mengenal hidup. 
Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan dahagaku dalam cinta tak bermuara. 
Engkaulah matahari Firdausku yang menyinari kata pertama di cakrawala aksara. 

Kau hadir dengan ketiadaan. Sederhana dalam ketidakmengertian. 
Gerakmu tiada pasti. Namun, aku terus disini. Mencintaimu. 

Entah kenapa. 
-Supernova, Dee Lestari 
(Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh) 

Aku sehabis mati. Sakit meratapi cinta yang hilang. Lupa bagaimana bertahan hidup, berdiri, dan bernafas. Kini aku seperti menemukan obatnya. Seperti jawaban tersirat atas segala doa dalam sujudku. Kesatria abad 21 yang dengan gagah beraninya membuka jeratan hutan lumpur hidup yang mencekik kehidupanku yang menunggu mati. Memberikan nafas baru untukku. Mengajariku kembali bagaimana cara berdiri, membuka mata, dan yang lebih penting bagaimana cara hidup. Ini hidup kedua. Kesatria yang datang dengan seribu langkah kaki kecilnya. Dengan ragu malu menghampiri putri kecil usangnya. Membangunkannya dari mimpi penyihir tua yang gelap mata. Kau hadir dengan berjuta mimpi dan berbagai masa depan indah yang menggoda, membuat ku yakin untuk merasa nyaman didalam rengkuhanmu. Kau bagaikan semilir angin pagi yang mengusik pipi ketika jendela pagi mulai tersibak. Mendesir halus dan memaksa jiwa kantuk ini pergi dan bersiap untuk hidup hari ini. Kau buatkan aku istana dan kau jadikan aku ratunya. Sebuah istana yang dibangun atas nama cinta. Sebuah istana dengan pondasi Supernova dan luka, dimana Dewi Lestari yang menjadi model panutan dalam pola pikir pemerintahannya. Dengan berbagai serpihan mimpi kecil didalamnya yang memberontak dan menunggu untuk terwujud. Menjadikan kita berdua berada dalam satu dimensi yang direguk bersama ruang waktunya. Berkhayal untuk menjadi Dimas dan Reuben dalam salah satu kisah Supernova. Kesatria ini membuatku percaya bahwa akan ada hari esok. Membuatku bisa menjadi pemimpi. Hanya dengan mimpi itu aku akan hidup esok. Memiliki sebuah proyek-proyek kecil dengan ide-ide gilaku. Kesatria yang menilai ideku sebagai sesuatu yang hebat. Mengira kalau putri yang telah ditolongnya adalah orang yang hebat. Padahal kesatria itu sendiri yang membuatnya hebat. Dan dengan satu sama lain mereka akan jadi pasangan yang paling dicemburui diseluruh dunia. Sementara diluar sana sedang ribut mengejar kehangatan libido. Kesatria dan putrinya ini terbuai dengan kehangatan istana yang mereka bangun. Tetaplah bersamanya, Kesatria. Nafasnya hanya untukmu, denyut jantungnya mendenyutkan asmamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar