Senin, 04 Maret 2013

Nus,

Neptunus, selamat malam. Sudah lama aku tidak menyapamu. Aku mulai sibuk kuliah lagi, nus. Hal baru, mata kuliah baru, dan teman baru. Mungkin kisah baru. Aku rindu, nus. Aku rindu perasaan yang mampu menghadirkan kupu-kupu terbang di dalam perutku. Aku rindu pada rasa yang membuat hati terasa resah tiap saatnya. Aku rindu perasaan dimana aku tak tenang jauh dari telepon selulerku. Aku rindu perasaan bahwa ada satu pesan singkat yang harus aku jawab setiap menitnya. Ya aku ingin itu nus. Aku gak bisa bikin kata-kata indah sekarang nus. Aku juga gak tau kenapa. Pelabuhanku masih jauh ya nus? Sekalian aku mau tanya hal itu. Aku lelah. Pengen berlabuh. Pengen singgah. Sekedar duduk sambil merasakan sepoi-sepoi angin laut menghempas wajah. Menyentuh pasir dari dekat, yang biasanya hanya bisa aku lihat dari kejauhan aja. Pengen tidur. Capek lari. Lari mencari sesuatu yang sebenernya gak pernah hilang. Dan ada rasa dimana aku udah kehilangan sesuatu tanpa harus tau sebelumnya aku pernah menemukan apa. Singgah. Intinya.

“Dear Neptunus, tahukah kamu kenapa kali ini aku melarung perahu kertasku ke tengah laut? Aku ingin perahu kertasku berlabuh. Aku sangat ingin hatiku berlabuh. Kemanapun itu.” –Kugy, ditengah laut, Perahu Kertas 2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar