Sabtu, 09 Juli 2011

Someone "changed"

Entah harus bagaimana perasaan saya sekarang. Harus sedih, marah, sebal, atau biasa saja. Kakak saya yang selama ini selalu ada untuk saya. Bisa dikatakan kami berdua selalu bersama. Tetapi sekarang berbeda mungkin karena sudah dimakan usia kami berdua yang sudah semakin menua. Yang takdirnya memang sudah memiliki jalan masing-masing. Yang pada akhirnyapun kita masing-masing akan berjalan sendiri dititian-Nya.

Kalau berubah ke arah yang lebih baik saya gak akan marah atau menghakiminya. Tapi ini berubah bukan sebagaimana tempatnya. Lebih tepatnya berubah untuk suatu istilah yang biasa disebut Kecemburuan Sosial. Kecemburuan itu ternyata bukan hanya hadir mewarnai dikehidupan romantisme saja, tapi juga hadir dikehidupan keluarga atau juga pertemanan. Hal ini terjadi karena dia memilih untuk menghabiskan waktu berakhir pekan dengan keluarga kekasihnya, bukan dengan saya yang notabenenya masih keluarganya. Padahal dia tahu saya sangat ingin ditemani olehnya untuk membeli sesuatu disuatu tempat. Awalnya dia bilang dia sedang malas keluar rumah dengan alasan malas. Setelah mendengar pernyataannya saya kemudian memutar otak lagi supaya berhasil mengajaknya. Ketika ditelepon oleh kekasihnya dan memberitahukan bahwa salah satu keluarganya akan ada yang marah apabila kegiatan berakhir pekan itu dibatalkan. Dia langsung bersemangat, tanpa pikir panjang lagi langsung mengiyakan hal itu. Dan pupus sudahlah harapan saya itu.

Sementara saya? Ditanya masih hidup atau mati saja tidak. Yang ingin saya kritik disini saya harap dia bisa membagi waktunya untuk keluarganya, khususnya saya dan keluarga kekasihnya itu. Mungkin dalam hal ini saya terlalu menuntut atau terlalu meminta atau bisa juga dikatakan saya terlalu mengatur hidupnya. Mungkin ada juga yang menilai saya serakah karena waktu bersama saya dengannya kan bukan hanya setahun atau dua tahun saja. Tetapi saya hanya minta sedikit kok. Saya gak minta apa-apa, saya gak minta hartanya. Saya cuma minta waktunya. Setidaknya disisa-sisa lajangnya, yang nantinya saja juga yang harus merelakan seluruh hidupnya untuk pendamping hidup yang akan menemani hidupnya mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar